dhealova88 -Ulama Salafi Mesir Ahmad Mahmud Abdullah mengatakan perempuan pegiat dan
mereka ikut berdemonstrasi di Lapangan Tahris, Ibu Kota Kairo layak
diperkosa. Ulama biasa dipanggil Abu Islam itu juga bilang kaum hawa
berdemo sebagai tidak punya malu, tidak punya takut, dan bahkan tidak
punya sisi feminin.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (7/2), Abu Islam mengatakan hal itu dalam acara televisi miliknya sendiri al-Ummah. "Katakan pada para perempuan itu wilayah merah. Mereka datang ke sana sebab mereka ingin diperkosa," ujarnya berapi-api. Dia juga menuding kaum hawa datang ke Tahrir bukan untuk berdemo tapi mengantarkan tubuhnya ke massa.
Menurut ulama itu hak perempuan yakni menutup aurat, feminin, dan berbicara sopan. "Mereka yang ada di Tahrir 90 persen pegiat pelacur dan 10 persen janda tidak satu pun mengontrol mereka. Di Tahrir Anda bisa melihat perempuan bicara seperti monster," kata Abu Islam.
Cap setan juga disematkan Abu Islam pada perempuan pegiat politik. Dia juga menyebut Islam liberal sebagai Muslimix.
Beberapa kelompok demonstran memang melaporkan pemerkosaan terjadi pada kaum hawa saat unjuk rasa berpusat di Tahrir. Lapangan ini menjadi simbol demokrasi rakyat Negeri Sungai Nil itu. Di tempat itu pula mantan Presiden Husni Mubarak berhasil dilengserkan.
Abu Islam juga mengkritik mereka menginginkan Presiden Muhammad Mursi untuk mundur. Para ulama Salafi selama ini memang bersatu mendukung Ikhwanul Muslimin menegakkan syariat Islam di Mesir.
Protes di Mesir memang semakin luas dan para demonstran mulai menuntut Mursi untuk mundur dari jabatannya. Ketegangan politik di Mesir sejauh ini sudah menewaskan 64 orang dan ratusan luka-luka.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (7/2), Abu Islam mengatakan hal itu dalam acara televisi miliknya sendiri al-Ummah. "Katakan pada para perempuan itu wilayah merah. Mereka datang ke sana sebab mereka ingin diperkosa," ujarnya berapi-api. Dia juga menuding kaum hawa datang ke Tahrir bukan untuk berdemo tapi mengantarkan tubuhnya ke massa.
Menurut ulama itu hak perempuan yakni menutup aurat, feminin, dan berbicara sopan. "Mereka yang ada di Tahrir 90 persen pegiat pelacur dan 10 persen janda tidak satu pun mengontrol mereka. Di Tahrir Anda bisa melihat perempuan bicara seperti monster," kata Abu Islam.
Cap setan juga disematkan Abu Islam pada perempuan pegiat politik. Dia juga menyebut Islam liberal sebagai Muslimix.
Beberapa kelompok demonstran memang melaporkan pemerkosaan terjadi pada kaum hawa saat unjuk rasa berpusat di Tahrir. Lapangan ini menjadi simbol demokrasi rakyat Negeri Sungai Nil itu. Di tempat itu pula mantan Presiden Husni Mubarak berhasil dilengserkan.
Abu Islam juga mengkritik mereka menginginkan Presiden Muhammad Mursi untuk mundur. Para ulama Salafi selama ini memang bersatu mendukung Ikhwanul Muslimin menegakkan syariat Islam di Mesir.
Protes di Mesir memang semakin luas dan para demonstran mulai menuntut Mursi untuk mundur dari jabatannya. Ketegangan politik di Mesir sejauh ini sudah menewaskan 64 orang dan ratusan luka-luka.
Sumber
Di comment atuh gan......
1 komentar:
seorang tokoh mestilah hati-hati menjaga lisannya...
Posting Komentar