dhealova88 - Corbuzier bercerita tentang kemampuan beladirinya yang pernah merobohkan
empat orang sekaligus. Lalu apa reaksinya, saat kami samakan
arogansinya selevel dengan Ahmad Dhani?
Bicara soal sulap dengan Deddy Corbuzier, pasti akan jadi hal yang biasa. Ibarat mengajak dokter bicara soal penyakit. Banyak hal bisa ia komentari di sana. Karenanya, kali ini kami ingin mengajak mentalist berkepala botak itu, bicara tentang hal-hal lain di luar kemampuannya sebagai magician.
Tahun 2008 muncul film action IP-man yang dibintangi Donnie Yen. Karya visual itu bercerita tentang kisah nyata, ahli kungfu bernama Ip Man yang menggunakan ilmu beladiri wing chun untuk melawan invasi Jepang di Cina. Karena sukses di pasaran, film ini berlanjut ke sekuel dua, bahkan pada 2010 muncul jilid tiganya Ip Man Zero / Legend is Born ( prekuel ) mesti tak lagi dibintangi Donnie Yen.
Sejak kemunculan film itu, banyak orang tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang wing chun. Dan tahukan Anda, kalau Deddy adalah penggiat ilmu beladiri yang ternyata menguasai ilmu itu?
"Saya adalah salah satu orang di Indonesia, atau mungkin satu-satunya, yang memiliki sertifikat instruktur internasional untuk mengajar wing chun. Dengan sertifikat itu, saya berhak mengajar di seluruh dunia," ujar Deddy dingin, saat beberapa waktu lalu, ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta.
Suami dari Kalina ini mengaku, ia memelajari wing chun sejak kecil hingga SMP dari kakeknya. Kemudian setelah sang kakek wafat, Deddy yang menyukai ilmu bertarung, mempedalam karate, tae kwon do, dan silat.
Namun karena beberapa waktu lalu mengalami insiden, hingga membuat bahunya copot, Deddy kini tak bisa lagi berlatih ilmu beladiri keras. Akhirnya, ia kembali ke wing chun, yang ia gambarkan sebagai ilmu lembut. Sebab aslinya, gerakan wing chun diciptakan oleh wanita, dan didesain untuk wanita.
"Jadi Ip Man itu bukan pencipta wing chun, meski ia orang yang membesarkan. Ilmu ini diciptakan biksu wanita bernama Ng Mui. Ia mengajarkan ilmu itu kepada seorang wanita bernama Wing chun, saat akan dikawin paksa seorang pangeran. Maka dari sana, sejarah mengapa ilmu ini dinamakan wing chun," papar Deddy dengan wajah yang mulai tampak antusias.
Untuk memeroleh sertifikat mengajar, Deddy bahkan sampai terbang ke Hongkong, Cina, guna belajar wing chun langsung dari keturunan Ip Man, bernama Ip Chun. Jadi kalau ada orang bilang, Deddy memperdalam wing chun baru setelah film Donnie Yen ngetop, ia menolak.
Namun ia mengakui, sejak film itu muncul, memang mulai banyak orang tertarik dengan keberadaan wing chun. Dan ia bangga bisa menguasai ilmu berbasis kecepatan tangan itu, karena wing chun adalah asal muasal dari jetkundo, ilmu beladiri milik Bruce Lee. Sebab dalam kehidupan nyata, aktor laga itu memang murid langsung dari Ip Man.
Menang Dikeroyok
Sebagai instruktur wing chun, Deddy mengaku telah melakukan beberapa hal untuk memperkenalkan ilmu ini. Misanya, dengan mengadakan seminar dan mengajarkan ilmu itu pada beberapa rekan selebritas. Ia akui, Marcell Siahaan dan Kirana Larasati, adalah dua teman yang sampai sekarang masih dilatih, meski jadwalnya tidak intens, karena kesibukan masing-masing.
Tentang alasan ia menyukai banyak ilmu bertarung, mentalist ini mengaku, saat muda ia tidak masuk kategori remaja yang pandai main basket. Sebuah olahraga yang oleh kebanyak ABG, dianggap aktifitas gaul. Karenanya, Deddy muda banyak menyalurkan energinya di bidang ilmu beladiri.
Dan ia merasa beruntung karena memiliki banyak 'pegangan', sebab saat SMA dan terlibat perkelahian, ia pernah dikeroyok empat teman sekolah namun bisa ditangani dengan baik. "Semuanya saya gulung bersih, sampai mereka jatuh-jatuh di tanah. Ya habis gimana, mereka tidak bisa ilmu beladiri, saya bisa. Tapi setelah itu, saya dan ibu saya dipanggil kepala sekolah," kenangnya tersenyum. ric/L-4
"Sejak Hidup Susah, Saya Sombong"
Meski dikenal sebagai salah satu magician ternama Indonesia, belakangan Deddy Corbuzier justru lebih sering muncul di televisi sebagai pembawa acara talkshow bernama Hitam Putih. Tentang pekerjaan barunya, secara blak-blakan ayah dari Azkanio Nikola Corbuzier ini mengakui, kalau dirinya aji mumpung. "Ya biarkan. Selama masyarakat suka dan mengatakan acara saya bagus, tak masalah dibilang aji mumpung," ujarnya santai.
Namun karena tak ingin disamakan dengan pembawa acara talkshow lain, setiap menjamu bintang tamunya, Deddy muncul sebagai host yang sering melempar pertanyaan pedas, tajam, dan langsung menusuk. Sesuatu, yang kadang membuat bintang tamunya speechless, salah tingkah, karena tidak bisa menjawab.
Ditanya siapa bintang tamu yang ingin seklai ia wawancarai, namun hingga kini belum kesampaian, dengan cepat ia menjawab, "SBY. Saya ingin ketemu beliau, karena ingin mengajukan pertanyaan, kok mau jadi presiden? Sudah tahu repot, dicaci maki banyak orang, kok masih mau?"
Sedangkan untuk bintang idola yang sudah kesampaian diwawancara, Deddy mengaku senang sudah sempat menghadirkan Jojon. Alasan Deddy mengidolakan pelawak berkumis setengah itu, karena sejak kecil, komedian yang ia tonton adalah Jojon.
Raih Gelar Dunia
Beberapa tahun lalu, sebuah majalah gaya hidup pria pernah mewawancarai musisi Ahmad Dhani, dan memakang judul Makhluk Tuhan Paling Arogan sebagai judul artikelnya. Dari sisi arogansi, kami melihat banyak kesamaan antara Ahmad Dhani dengan Deddy Corbuzier. Menanggapi pendapat itu, Deddy malah merespons-nya dengan tertawa ( lebar ).
Masih dengan menampilkan ekspresi geli, ia lalu berkata, "Ha ha ha, ini eksistensi. Ini karakter panggung. Sama seperti Anda melihat bolot yang terlihat budeg. Apa bedanya dia dengan saya? Lagipula, sombong saya beda dengan artis lain. Kalau mereka jadi terkenal dulu baru sombong, kalau saya, sejak hidup susah saya sudah sombong."
Meski banyak orang menilainya arogan, namun dari sisi prestasi Deddy tidak hanya jual omong. Buktinya, dalam ajang penghargaan bagi magician sedunia, Merlin Award, Deddy dikukuhkan sebagai salah satu pemenang.
"Tahun 2010, di acara itu saya diberi gelar oleh asosiasi megician dunia, sebagai the best mentalist in the world. Ini adalah ajang penghargaan bagi magician dari seluruh dunia yang dibagi per genre magic. Kalau untuk pemain film, kira-kira acara ini sekelas Oscar. Jadi, di sana yang dipertandingan ada banyak kategori, misalnya illusionist dan lainnya Nah, saya masuk di kategori mentalist. Kira-kira ada 150 mentalist ikut bertanding, dan dari seluruh dunia, saya yang menang." ric/L-4
Tak Takut Rahasianya Dibongkar
Beberapa tahun lalu, di sebuah stasiun televisi, Deddy membidani ajang mencari bakat pesulap baru Indonesia, bernama The Master. Dari sana, kemudian muncul nama-nama magician baru, seperti Joe Sandy dan Limbad.
Yang unik, dalam acara tersebut, Deddy semacam diangkat sebagai magician senior bergelar master. Lalu pertanyaannya, siapa yang memberinya hak untuk menggunakan gelar master sulap Indonesia? Apakah julukan ini, tidak memicu protes dari ahli-ahli sulap Indonesia yang lain?
"Ya, itu pertanyaan wajar. Jadi begini, sebelum acara The Master muncul, saya sudah lebih dulu melakukan berbagai kegiatan, untuk mendapatkan gelar tersebut. Caranya, dengan menantang berbagai master yang ada di Tanah Air. Di antaranya, saya menantang master catur Utut Adianto dan master rubik, Abel Brata. Setelah saya mendapat pengakuan mereka, bahwa saya juga master di bidang saya yaitu magic, barulah dalam acara The Master saya muncul memakai gelar itu," ujar pria, yang tak pernah menyentuh minuman alkohol itu.
Selain itu, untuk memperkuat eksistensinya sebagai master magic, Deddy juga mengambil gelar doktor of magic, dari International Magic Sociaty. Maka dengan rentetan gelar seperti itu, saat ditanya, kira-kira dengan pesulap lokal siapa, ia pantas disejajarkan, dengan santai Deddy menjawab, "Tidak ada."
Di penghujung wawancara, kami menanyatakan komentarnya, tentang acara Magic's Biggest Secrets Finally Revealed yang kini kian sering muncul di televisi. Itu, adalah acara yang membedah rahasia-rahasia banyak pesulap besar dunia. Dan salah satunya, adalah berbagai permainan sulap yang sering dimainkan Deddy.
"Well, its good. Saya tidak terpengaruh, karena acara itu tidak merubah apapun. Contohnya, dalam sebuah seminar, waktu itu ada orang yang bilang, trik sulap saya membengkokkan sendok, sudah dibongkar di acara itu. Tapi saat saya tanya, apakah Anda semua masih mau melihat saya membengkokkan sendok? Dengan berjamaah mereka mengatakan mau. See? So it does not change anything," jawabnya tenang.
Justru yang Deddy sayangnya, sebelum acara itu muncul, banyak orang Indonesia meyakini permainan yang ia lakukan berbau gaib. Maka ketika rahasia sulapnya dibongkar, mereka sendiri yang jadi kecewa.
"Sama seperti melihat Mickey Mouse. Saat masih kecil, Anda amat memujanya, namun setelah dewasa Anda tahu kalau ia hanya tokoh imajinasi. Namun saat pergi ke Disneyland, Anda masih ingin foto bersama Mickey Mouse. Ini semua bisa terjadi, karena dalam hidup, orang-orang ingin melihat 'keajaiban'," tutupnya bijak.
Bicara soal sulap dengan Deddy Corbuzier, pasti akan jadi hal yang biasa. Ibarat mengajak dokter bicara soal penyakit. Banyak hal bisa ia komentari di sana. Karenanya, kali ini kami ingin mengajak mentalist berkepala botak itu, bicara tentang hal-hal lain di luar kemampuannya sebagai magician.
Tahun 2008 muncul film action IP-man yang dibintangi Donnie Yen. Karya visual itu bercerita tentang kisah nyata, ahli kungfu bernama Ip Man yang menggunakan ilmu beladiri wing chun untuk melawan invasi Jepang di Cina. Karena sukses di pasaran, film ini berlanjut ke sekuel dua, bahkan pada 2010 muncul jilid tiganya Ip Man Zero / Legend is Born ( prekuel ) mesti tak lagi dibintangi Donnie Yen.
Sejak kemunculan film itu, banyak orang tertarik untuk mengenal lebih dalam tentang wing chun. Dan tahukan Anda, kalau Deddy adalah penggiat ilmu beladiri yang ternyata menguasai ilmu itu?
"Saya adalah salah satu orang di Indonesia, atau mungkin satu-satunya, yang memiliki sertifikat instruktur internasional untuk mengajar wing chun. Dengan sertifikat itu, saya berhak mengajar di seluruh dunia," ujar Deddy dingin, saat beberapa waktu lalu, ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta.
Suami dari Kalina ini mengaku, ia memelajari wing chun sejak kecil hingga SMP dari kakeknya. Kemudian setelah sang kakek wafat, Deddy yang menyukai ilmu bertarung, mempedalam karate, tae kwon do, dan silat.
Namun karena beberapa waktu lalu mengalami insiden, hingga membuat bahunya copot, Deddy kini tak bisa lagi berlatih ilmu beladiri keras. Akhirnya, ia kembali ke wing chun, yang ia gambarkan sebagai ilmu lembut. Sebab aslinya, gerakan wing chun diciptakan oleh wanita, dan didesain untuk wanita.
"Jadi Ip Man itu bukan pencipta wing chun, meski ia orang yang membesarkan. Ilmu ini diciptakan biksu wanita bernama Ng Mui. Ia mengajarkan ilmu itu kepada seorang wanita bernama Wing chun, saat akan dikawin paksa seorang pangeran. Maka dari sana, sejarah mengapa ilmu ini dinamakan wing chun," papar Deddy dengan wajah yang mulai tampak antusias.
Untuk memeroleh sertifikat mengajar, Deddy bahkan sampai terbang ke Hongkong, Cina, guna belajar wing chun langsung dari keturunan Ip Man, bernama Ip Chun. Jadi kalau ada orang bilang, Deddy memperdalam wing chun baru setelah film Donnie Yen ngetop, ia menolak.
Namun ia mengakui, sejak film itu muncul, memang mulai banyak orang tertarik dengan keberadaan wing chun. Dan ia bangga bisa menguasai ilmu berbasis kecepatan tangan itu, karena wing chun adalah asal muasal dari jetkundo, ilmu beladiri milik Bruce Lee. Sebab dalam kehidupan nyata, aktor laga itu memang murid langsung dari Ip Man.
Menang Dikeroyok
Sebagai instruktur wing chun, Deddy mengaku telah melakukan beberapa hal untuk memperkenalkan ilmu ini. Misanya, dengan mengadakan seminar dan mengajarkan ilmu itu pada beberapa rekan selebritas. Ia akui, Marcell Siahaan dan Kirana Larasati, adalah dua teman yang sampai sekarang masih dilatih, meski jadwalnya tidak intens, karena kesibukan masing-masing.
Tentang alasan ia menyukai banyak ilmu bertarung, mentalist ini mengaku, saat muda ia tidak masuk kategori remaja yang pandai main basket. Sebuah olahraga yang oleh kebanyak ABG, dianggap aktifitas gaul. Karenanya, Deddy muda banyak menyalurkan energinya di bidang ilmu beladiri.
Dan ia merasa beruntung karena memiliki banyak 'pegangan', sebab saat SMA dan terlibat perkelahian, ia pernah dikeroyok empat teman sekolah namun bisa ditangani dengan baik. "Semuanya saya gulung bersih, sampai mereka jatuh-jatuh di tanah. Ya habis gimana, mereka tidak bisa ilmu beladiri, saya bisa. Tapi setelah itu, saya dan ibu saya dipanggil kepala sekolah," kenangnya tersenyum. ric/L-4
"Sejak Hidup Susah, Saya Sombong"
Meski dikenal sebagai salah satu magician ternama Indonesia, belakangan Deddy Corbuzier justru lebih sering muncul di televisi sebagai pembawa acara talkshow bernama Hitam Putih. Tentang pekerjaan barunya, secara blak-blakan ayah dari Azkanio Nikola Corbuzier ini mengakui, kalau dirinya aji mumpung. "Ya biarkan. Selama masyarakat suka dan mengatakan acara saya bagus, tak masalah dibilang aji mumpung," ujarnya santai.
Namun karena tak ingin disamakan dengan pembawa acara talkshow lain, setiap menjamu bintang tamunya, Deddy muncul sebagai host yang sering melempar pertanyaan pedas, tajam, dan langsung menusuk. Sesuatu, yang kadang membuat bintang tamunya speechless, salah tingkah, karena tidak bisa menjawab.
Ditanya siapa bintang tamu yang ingin seklai ia wawancarai, namun hingga kini belum kesampaian, dengan cepat ia menjawab, "SBY. Saya ingin ketemu beliau, karena ingin mengajukan pertanyaan, kok mau jadi presiden? Sudah tahu repot, dicaci maki banyak orang, kok masih mau?"
Sedangkan untuk bintang idola yang sudah kesampaian diwawancara, Deddy mengaku senang sudah sempat menghadirkan Jojon. Alasan Deddy mengidolakan pelawak berkumis setengah itu, karena sejak kecil, komedian yang ia tonton adalah Jojon.
Raih Gelar Dunia
Beberapa tahun lalu, sebuah majalah gaya hidup pria pernah mewawancarai musisi Ahmad Dhani, dan memakang judul Makhluk Tuhan Paling Arogan sebagai judul artikelnya. Dari sisi arogansi, kami melihat banyak kesamaan antara Ahmad Dhani dengan Deddy Corbuzier. Menanggapi pendapat itu, Deddy malah merespons-nya dengan tertawa ( lebar ).
Masih dengan menampilkan ekspresi geli, ia lalu berkata, "Ha ha ha, ini eksistensi. Ini karakter panggung. Sama seperti Anda melihat bolot yang terlihat budeg. Apa bedanya dia dengan saya? Lagipula, sombong saya beda dengan artis lain. Kalau mereka jadi terkenal dulu baru sombong, kalau saya, sejak hidup susah saya sudah sombong."
Meski banyak orang menilainya arogan, namun dari sisi prestasi Deddy tidak hanya jual omong. Buktinya, dalam ajang penghargaan bagi magician sedunia, Merlin Award, Deddy dikukuhkan sebagai salah satu pemenang.
"Tahun 2010, di acara itu saya diberi gelar oleh asosiasi megician dunia, sebagai the best mentalist in the world. Ini adalah ajang penghargaan bagi magician dari seluruh dunia yang dibagi per genre magic. Kalau untuk pemain film, kira-kira acara ini sekelas Oscar. Jadi, di sana yang dipertandingan ada banyak kategori, misalnya illusionist dan lainnya Nah, saya masuk di kategori mentalist. Kira-kira ada 150 mentalist ikut bertanding, dan dari seluruh dunia, saya yang menang." ric/L-4
Tak Takut Rahasianya Dibongkar
Beberapa tahun lalu, di sebuah stasiun televisi, Deddy membidani ajang mencari bakat pesulap baru Indonesia, bernama The Master. Dari sana, kemudian muncul nama-nama magician baru, seperti Joe Sandy dan Limbad.
Yang unik, dalam acara tersebut, Deddy semacam diangkat sebagai magician senior bergelar master. Lalu pertanyaannya, siapa yang memberinya hak untuk menggunakan gelar master sulap Indonesia? Apakah julukan ini, tidak memicu protes dari ahli-ahli sulap Indonesia yang lain?
"Ya, itu pertanyaan wajar. Jadi begini, sebelum acara The Master muncul, saya sudah lebih dulu melakukan berbagai kegiatan, untuk mendapatkan gelar tersebut. Caranya, dengan menantang berbagai master yang ada di Tanah Air. Di antaranya, saya menantang master catur Utut Adianto dan master rubik, Abel Brata. Setelah saya mendapat pengakuan mereka, bahwa saya juga master di bidang saya yaitu magic, barulah dalam acara The Master saya muncul memakai gelar itu," ujar pria, yang tak pernah menyentuh minuman alkohol itu.
Selain itu, untuk memperkuat eksistensinya sebagai master magic, Deddy juga mengambil gelar doktor of magic, dari International Magic Sociaty. Maka dengan rentetan gelar seperti itu, saat ditanya, kira-kira dengan pesulap lokal siapa, ia pantas disejajarkan, dengan santai Deddy menjawab, "Tidak ada."
Di penghujung wawancara, kami menanyatakan komentarnya, tentang acara Magic's Biggest Secrets Finally Revealed yang kini kian sering muncul di televisi. Itu, adalah acara yang membedah rahasia-rahasia banyak pesulap besar dunia. Dan salah satunya, adalah berbagai permainan sulap yang sering dimainkan Deddy.
"Well, its good. Saya tidak terpengaruh, karena acara itu tidak merubah apapun. Contohnya, dalam sebuah seminar, waktu itu ada orang yang bilang, trik sulap saya membengkokkan sendok, sudah dibongkar di acara itu. Tapi saat saya tanya, apakah Anda semua masih mau melihat saya membengkokkan sendok? Dengan berjamaah mereka mengatakan mau. See? So it does not change anything," jawabnya tenang.
Justru yang Deddy sayangnya, sebelum acara itu muncul, banyak orang Indonesia meyakini permainan yang ia lakukan berbau gaib. Maka ketika rahasia sulapnya dibongkar, mereka sendiri yang jadi kecewa.
"Sama seperti melihat Mickey Mouse. Saat masih kecil, Anda amat memujanya, namun setelah dewasa Anda tahu kalau ia hanya tokoh imajinasi. Namun saat pergi ke Disneyland, Anda masih ingin foto bersama Mickey Mouse. Ini semua bisa terjadi, karena dalam hidup, orang-orang ingin melihat 'keajaiban'," tutupnya bijak.
Di comment atuh gan......
0 komentar:
Posting Komentar