![](http://1.bp.blogspot.com/-n6LZHzCuOfU/UDmfPt3JUzI/AAAAAAAAGJo/ItFvnQPyjjg/s640/filosofi-semut-ala-jokowi.jpg)
Jokowi dikerumuni pendukungnya. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
dhealova88 - Semut, hewan yang satu ini bentuknya memang kecil. Tetapi jangan anggap enteng hewan yang satu ini. Meskipun ukuran tubuhnya relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua di dunia. Semut jantan misalnya, mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri.
Jika dibandingkan dengan gajah, kalah jauh. Gajah hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.
Semut juga dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut.
Begitu luar biasanya hewan kecil tersebut, sampai-sampai calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggunakan filosofi semut. Jokowi kini mengibaratkan dirinya sebagai semut untuk menghadapi gajah besar pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.
"Yang kami hadapi adalah partai-partai besar, koalisi kami adalah koalisi rakyat. Kalau rakyatnya bergerak, sama seperti semut melawan gajah-gajah besar, tetapi, semutnya ada di mana-mana, sehingga mampu memenangkan pertarungan pilkada DKI," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pada putaran kedua ini akan dilakoninya sangat berat. "Pertarungan bukan seperti saat pertama, karena saat ini saya di keroyok partai-partai besar, ini harus hati-hati," ujarnya.
Jokowi mengakui, menjelang putaran kedua situasi politik Jakarta memanas. Dia berharap, masyarakat Jakarta tidak terpancing dengan berbagai isu negatif yang menerpa pasangannya.
"Kami harapkan, Pilkada nanti dapat meraih keberhasilan yang di harapkan masyarakat Jakarta, untuk itu 20 September nanti, setelah nyoblos di TPS semua rakyat Jakarta harus jadi saksi," tandasnya.
Tingginya tensi politik Jakarta juga dirasakan oleh tim Jokowi, Rieke Diah Pitaloka. Dia sudah memperkirakan, semakin hari menjelang pencoblosan putaran kedua persaingan makin memanas.
"Yang jelas artinya putaran kedua situasi semakin panas. Insyaallah kami bisa bersaing dengan baik," ujar Rieke.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar