
Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan
meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau
sebab lainnya.
Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan
menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera
berakhir beberapa minggu lagi seperti dikutip dari Mayoclinic yaitu:
1. Merasa gelisah.
Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
2. Menarik diri.
Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
3. Sering mengantuk.
Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
4. Kehilangan nafsu makan.
Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
5. Mengalami jeda saat bernapas.
Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
6. Luka yang sulit sembuh.
Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
7. Pembengkakan.
Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan
asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang
berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga
panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang
kekurangan oksigen ini.
Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya
memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen
berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit
saja.
Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih
banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa
sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan
kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi
sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat
untuk minum akan membuatnya tersedak.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung
kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan
merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas
dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan
sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan
mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah
tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas
seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak
responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong
atau tidak melihat sekelilingnya.
Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh
berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati
karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai
sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses
CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit
setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung
sudah tidak bisa bekerja lagi.
Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran
darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat
tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan
beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan
hidup seorang manusia.
Sumber
Di comment atuh gan......


































Para THSR 700T adalah kereta api berkecepatan tinggi Beroperasi di Taiwan yang dibuat oleh perusahaan Shinkansen Jepang. Kecepatan maksimum kereta ini pada dasarnya dapat mencapai 335,50 km / jam (208 mph) tetapi biasanya dijalankan pada kecepatan tertinggi 300 km / h (186 mph). Kereta yang dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 5 Januari 2007. Sistem listrik yang digunakan adalah 25 Hz AC catenary kV/60. Kereta api ini dapat membawa 989 penumpang.
KTX KTX-II atau Sancheon adalah kereta kecepatan tinggi yang dibangun di Korea Selatan oleh Hyundai Rotem. Sekarang dioperasikan oleh Korail sejak Maret 2009. Kereta ini dirancang dan diuji untuk berjalan pada kecepatan 352,4 km / jam (218 mph), tapi untuk alasan keamanan kecepatan kereta maksimum diturunkan menjadi 305 km / jam (190 mph). Sistem listrik kereta ini adalah 25 Hz AC kV/60 catenary. Kereta melayani beberapa rute di Korea Selatan dan dapat membawa 363 penumpang.
Kisi TGV (TGV-R) adalah kereta kecepatan tinggi dan dibangun oleh Alstom antara tahun 1992 dan 1996. TGV Atlantique TGV trainsets adalah perkembangan sebelumnya. Kecepatan maksimum kereta api adalah 380 km / jam (236,12 mph). Tapi kecepatan puncak 320 km disetujui / jam (199 mph). Listrik sistem yang digunakan oleh kereta ini adalah 25 kV AC, 1500 V DC dan 3000 V DC. Kereta dapat membawa 377 penumpang. 
Transrapid atau TR adalah kecepatan kereta monorel tinggi di Jerman. Kereta api ini menggunakan sistem levitasi magnetik. Transrapid 09, memiliki kecepatan maksimum 500 km / jam tetapi untuk alasan keamanan mungkin merupakan kecepatan maksimum akan berkurang. Konsumsi energi Transrapid normal adalah sekitar 50-100 kW per bagian untuk levitasi dan perjalanan, dan kontrol kendaraan. 





